ISO 14000 & PERAN ISO 14000 DALAM
STANDARDISASI DI BIDANG PERTANIAN YANG RAMAH LINGKUNGAN
Assalamualikum Wr. Wb.
Pada kesempatan kali ini saya Dwi Suryani akan membahas tentang ISO 14000, mungkin
kalian “viewers my blog” sudah tidak asing
lagi dengan kata ISO 14000. Akan tetapi untuk memperdalam pengetahuan tentang
ISO 14000 ini, saya akan berusaha untuk memberikan gambaran sedikit tentang ISO
14000.
So let’s get started,
untuk yang pertama saya akan membahas tentang bagaimana sejarah adanya iso 14000, atau dapat dibilang
sebagai hal yang melatarbelakangi lahirnya ISO 14000 dan juga tentang ISO 14000
itu sendiri.
ISO 14000 lahir karena adanya
keterkaitan anatara dunia usaha dengan lingkungan, sudah sejak lama disadari
sejak diadakannya “Conference On Human and Environment” oleh PBB pada tahun
1972. Dalam konferensi tersebut memunculkan pemikiran bahwa perkembangan
industry yang tidak terkendali akan mempengaruhi kelangsungan dan
keberlangsungan usaha itu sendiri.
Pemikiran tersebut kemudian
ditindak lanjuti dengan pembentukan United Nations Environment Program (UNEP) dan World Commission on
Environment and Development (WCED). Dalam laporan WCED tahun 1987 diperkenalkan
istilah baru yaitu “Sustainable Development” yang berarti kalangan industry
sudah harus mulai mengembangkan system pengelolaan lingkungan secara efektif.
Di tingkat internasional, adanya
kesadaran dari kalangan dunia usaha terhadap isu lingkungan mendorong dua
organisasi di bidang pemberian standarisasi yaitu "International Standardization Organization" (ISO) dan International
Electrotechnical Commission (IEC)
membentuk "Strategic Advisory
Group on the Environment" (SAGE)
pada bulan Agustus 1991. SAGE merekomendasikan kepada ISO akan perlunya suatu Technical
Committee (TC) yang khusus bertugas
untuk mengembangkan suatu seri standar pengelolaan lingkungan yang berlaku
secara internasional. Sehingga muncul gagasan ISO seri 14000 tentang manajemen
lingkungan.
ISO 14000 merupakan
seperangkat standar intersional yang meliputi bidang manajemen lingkungan. ISO
14000 dimaksudkan untuk membantu berbagai organisasi diseluruh dunia untuk
meningkatkan efektivitas dalam kegiatan pengelolaan lingkungan. Perumusan ISO
14000 merupakan salah satu wujud kontribusi dunia usaha terhadap pencapaian
pembangunan berkelanjutan. Selain itu factor utama yang mendorong penerapan ISO 14000 diseluruh dunia
adalah semakin meningkatnya kepedulian berbagai pihak terhadap pentingnya upaya
pelestarian lingkungan hidup di era modern ini.
Selanjutnya saya akan membahas
tentang apa sebenarnya tujuan utama dari lahirnya ISO 14000. Tujuan utama dari
lahirnya ISO 14000 adalah untuk mempromosikan tentang pengelolaan lingkungan
yang efektif dan efiien serta menyediakan berbagai “Tools” yang berguna dan
bermanfaat. ISO 14000 juga menawarkan guidance untuk memperkenalkan dan mengadopsi
system manjemen lingkungan berdasarkan praktek-praktek terbaik. ISO 14000 juga berfungsi untuk membantu
organisasi meminimalkan bagaimana operasi mereka berdampak negative pada
lingkungan, berikut ini adalah beberapa pemikiran yang mendasari ISO 14000:
1. Menyediakan elemen-
elemen terhadap system pengelolaan lingkungan yang efektif dan dapat dipadukan
dengan pengelolan lingkungan yang lainnya
2. Membantu tercapainya
tjuan pada aspek ekonomi dan lingkungan dengan cara meningkatkan kinerja
lingkungan dan mencegah serta menghilngkan timbulnyahambatan dalam dunia
industry
3.
Tidak dimaksudkan
untuk mengubah ketentuan hukum yang harus ditaati
4.
Dapat diterapkan di
semua tipe dan skala organisasi
5. Untuk mendukung
sasaran dan tujuan lingkungan tercapai, harus didorong dengan penerapan Best
Practicable Pollution Control Technology (Teknologi
Pengendalian Pencemaran Terbaik yang Praktis) dan Best Available Pollution Control Technology EconomicaIly
Achieveable (Teknologi Pengendalian Pencemaran Terbaik yang Layak Ekonomi)
Tahukah kamu saat ini ISO 14000 mencakup beberapa kelompok
pengelolaan lingkungan dan sudah
mencakup enam aspek diantaranya adalah:
1. ISO 14001
System
manajemen lingkungan/ Environmental Management System (EMS).
2. ISO 14010-14015
Audit
lingkungan/ Environmental Auditing (EA).
3. ISO 14031
Evaluasi kinerja lingkungan/ Environmental Performance Evaluation (EPE)
4. ISO 14020-14024
Ecolabel/
Environmental Labelling (EL).
5. ISO 14040-14044
Kajian
daur hidup produk/ Life Cycle Analysis (LCA).
6. ISO 14060
7. Term and
Definitions (TD)
Bahasan
selanjutnya adalah tentang model ISO 14000, kali ini saya lengkapi dengan
poster tentang ISO 14000 agar lebih mudah untuk dipahami.
Sumber: Environmental Management - The ISO 14000 Family of International Standards. (2002). ISO |
Saat ini standar ISO 14000 sudah mengikuti
Plan-Do-Check-Act (PDCA)
ü
Plan: Membuat kebijakan yang telah dikonfirmasi
oleh manjemen perencanaan tujuan
dalam kaitannya dengan kebijakan .
ü
Do: Implementasi dari ketentuan yang telah
ditentukan dibagian perencanan
ü
Check: Penilaian dan verifikasi atas hasil dan
kemajuan yang telah dicapai
ü
Act: Pemeriksaan
keberlanjutan kemajuan system
Pertanyaan yang
sering muncul apakah ada keuntungan yang diperoleh dari penerapan ISO 14000? Jawabanya
ialah tentu saja, sebab ISO 14000 menawarkan guidance untuk memperkenalkan dan
mengadopsi system amanjemen lingkungan berdasarkan pada praktek-praktek
terbaik. Beberapa keuntungan yang didapat dari pelaksanaan system pengeolaan
lingkungan adalah :
a. Optimisasi
penghematan biaya dan efisiensi.
b.
Mengurangi risiko lingkungan (limbah).
c.
Meningkatkan citra (image) organisasi.
d.
Meningkatkan kepekaan terhadap perhatian publik.
e. Memperbaiki
proses pengambilan keputusan.
f.
Mengurangi penggunaan bahan baku/ sumber daya
g. Pemanfaatan
sumber daya dapat dipulihkan
Tapi, muncul pertanyaan baru
bagaiamakah degan biaya yang dibutuhkan untuk sertifikasi ISO 14000? Biaya
sertifikasi bergantung terhadap pengambilan keputusan untuk mengambil
perusahaan sertifikasi yang telah terakreditasi secara internasional atau
melakukan sertifikasi sendiri. Perusahaan sertifikasi nasional yang belum
terakreditasi atau sertifikasi sendiri dapat llebih murah daripada perusahaan
sertifikasi yang terakreditasi secara internasional.
Besarnya biaya sertifikasi
tergantung pada berbagai factor, diantaranya adalah kompleksitas lingkup,
ukuran perusahaan, jumlah lokasi, dan jumlah karyawan.
Biaya sertifikasi untuk perusahaan
dengan 100 orang karyawan membutuhkan biaya audit sertifikasi awal sebesar 200
dollar Amerika, sedangkan untuk perusahaan yan memiliki 400 orang karyawan
membutuhkan audit sertifikasi awal sebesar 3500 dollar Amerika.
Saat
ini salah satu seri dari ISO 14000 yang paling terkenal dan banyak diterapkan
oleh perusahaan-perusahaan adalah 140001 tetang system amanajemen lingkungan/
Evironmental Management system (EMS). ISO 14001 merupakan salah satu dari ISO
14000 yang mendapat banyak perhatian dan telah banyak diterapkan di seluruh
dunia. EMS menyediakan kerangka kerja untuk membantu organisasi
mengidentifikasi aspek-aspek bisnis mereka yang memiliki dampak signifikan
terhadap lingkungan serta untuk memenuhi tujuan dan target lingkungan untuk meminimalkan
dampak ini.
Bagaimanakah peran ISO 14000 dalam standardisasi pengelolaan pertanian
yang ramah lingkungan? Sebelum mmebahas point tersebut, terlebih dahulu saya
akan membahas tentang peran ISO secara umum…..
ISO 14000 memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan, selain
dapat menjaga lingkungan sekitar, penerapan ISO juga dapat mendapatakan manfaat
dari segi ekonomi. Sebagai salah satu contoh yang telah ditampilkan dalam
Bulettin ISO pada tahun 2002, adalah sebagai berikut:
Salah satu dari system otomasi Rockwell telah mengurangi resiko limbah
beraun sampai dengan 18% setelah menerapkan ISO 14000. Selain itu sebagai contoh lain, adanya
permasalahan pemborosan penggunaan secara berlebihan di Ashoka Pulp and Paper
Mills (India). Dengan cara memfodikasi proses dan bahan yang butuhkan,serta
peluncuran teknologi baru, dan masalah ersebut dapat tersesaikan. Dalam hal ini
estimasi simpanan tahunan sebesar 118000 USD, dapat memperoleh tamahan sebesar
25000 USD, dan pencemaaran disungai menurun secara sigfikan.
ISO 14000 juga sukses dipromosikan oleh SEPA China (State Environmental Protection
Administration). Ini juga termasuk inisiatif
seperti taman industry Sozhu yang berada
di kota Sozhu. Setelah adanya promosi
pembangunan berkelanjutan di Shozu. Empat tahun berselang perekonomian daerah
sebesar 50% per tahunnya, dengan peningkatan pendapatan bruto daerah dan
penerimaaan bisnis yang sanagt pesat. Dengan adanya ISO 14000 juga dapat meningkatkan nilai ekspor impor dari 0
menjadi 2,88 Juta USD, efek positif lain yang didapatkan darinya adanya ISO
14000 adalah masuknya bahan makanan keberbagai negara di dunia.
Penerapan ISO 14000 yang mulai banyak diterapkan di Inodenesia turut
berperan penting dalam standarisasi pengelolaan pertanian berkelanjutan. Dewasa
ini, berbagai upaya terus dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman.
Akan tetapi, terdapat beberapa permasalahna yang diakibatkan oleh berbagai
upaya peningkatan produktivitas tersebut. Dalam prakteknya terkadang petani
menggunakan berbagai hal secara berlebihan. Salah satu contoh riil nya adalah
penggunaan pestisida yang tidak sesuai takaran dan anjuran dari PPL maupun stakeholders di bidang pertanian.
Penggunaan berbagai
bahan kimia ini jika terus menerus dilakukan, tentunya akan mengakibat hal yang
serius dimasa mendatang. Pengunaan bahan kimia yang berlebihan ini tidak hanya
dapat menimbulkan “kelelahan pada tanah” akan tetapi juga dapat menurunnya kadar
lengas tanah yang akan berpengaruh terhadap menururnnya kesuburan tanah. Dengan
adanaya ISO 14000 tentang manajemn lingkungan ini, dapat mengontrol berbagai
penggunaan hal- hal yang dapat merugikan
lingkungan, selain itu adanya ISO 14000 dapat menjamin suistainable agriculture
(pertanian berkelanjutan).
Diharapkan
kedepannya penerapan ISO 14000 dapat dilakukan semua pihak yang terlibat, mulai
dari hulu sampai hilir, sehingga kerusakan lingkungan dapat ditekan untuk
menuju keberlanjutan diberbagai sektor. Penerapan ISO 14000 memang tidak secara
cepat dan secara langsung dapat menunjukkan hasil yang positif terhadap lingkungan,
akan tetapi dengan penerapan ISO 14000 menawarkan potensi perbaikan yang
bersifat bertahap dan juga berkelanjutan, sehingga diharapkan dapat mewujudkan
pembangunan berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
Y. Beejadhur.2007.
An Introduction To ISO 14000
“Environmental Management Systems”. ITC Consultant: Geneva, Switzerland.
Prof DR Ir Soemarno,MS. 2011. Baku Mutu Lingkungan dan Standarisasi
Lingkungan. Universitas Brawijaya: Jawa Timur
ISO 14000. Kementrian Lingkungan
Hidup. dalam:http://www.menlh.go.id/tanya-jawab-iso-14000/) diakses online : 7
Mei 2017
Komentar
Posting Komentar